Kalau kamu pencinta film atau drama Korea bergenre romantic comedy, kemungkinan besar judul Single in Seoul sudah masuk daftar tontonan kamu. Film yang dirilis di Korea pada 29 November 2023 ini bukan sekadar kisah cinta biasa — ia mengeksplorasi perasaan sendiri dan bersama dalam kehidupan modern dengan cara yang relatable, hangat, dan penuh humor.
Disutradarai oleh Park Beom-soo dan dibintangi aktor serta aktris ternama Korea yaitu Lee Dong-wook dan Im Soo-jung, Single in Seoul membaurkan romansa, refleksi pribadi, konflik batin, dan juga keindahan Seoul sebagai latar cerita yang dinamis.
Tema Utama Single in Seoul Cinta dan Kesendirian

Pada intinya, Single in Seoul adalah kisah tentang dua pribadi yang sangat berbeda secara emosional dan gaya hidup — namun dipertemukan oleh sebuah pekerjaan yang sama, dan dari sana tumbuh sesuatu yang lebih dari sekadar kerja sama profesional Wikipedia.
Park Young‑ho (Lee Dong‑wook) adalah seorang influencer dan pengajar essay populer dengan ratusan ribu pengikut di media sosial. Ia menikmati hidup single—tidak tergantung pada siapa pun, bebas, mandiri, dan percaya bahwa kesendirian bisa jadi pilihan terbaik dalam kehidupan.
Sebaliknya, Joo Hyun‑jin (Im Soo‑jung) adalah editor‑in‑chief di sebuah perusahaan penerbitan besar. Ia pandai bekerja, profesional, dan sukses dalam kariernya, tetapi dalam hal percintaan … ia justru punya banyak kerinduan terhadap cinta sejati. Kesendirian baginya terasa hampa, bukan membebaskan.
Pertemuan mereka dimulai bukan lewat kesempatan romantis khas drama, tapi lewat tugas kolaboratif serius: mereka diminta bekerja bersama untuk menyusun sebuah buku esai tentang kehidupan para lajang di Seoul — sebuah topik yang ironisnya justru sangat berbeda dari perspektif mereka masing‑masing yoktogel login
Alur Cerita: Dari Profesional sampai Emosi Tumbuh Perlahan
1. Pertemuan yang Tak Terduga
Young‑ho dan Hyun‑jin pernah mengenal satu sama lain sejak masa kuliah—Hyun‑jin sebagai junior, dan Young‑ho sebagai senior yang karismatik namun acuh. Meski begitu, hubungan mereka berhenti tanpa pernah mencapai sesuatu yang lebih, meninggalkan kenangan samar yang tersembunyi di sudut hati masing-masing.
Kembali bertemu setelah bertahun‑tahun, mereka sekarang berada di dua dunia yang berbeda. Yasudara single yang enjoy sendiri, dan si profesional yang mendambakan hubungan — mereka harus menjembatani perbedaan itu demi proyek buku.
2. Konflik dalam Proses Kerja
Perbedaan pendapat menjadi bahan bakar konflik antara keduanya. Young‑ho sering memandang kesendirian sebagai pilihan bebas yang penuh nikmat, sementara Hyun‑jin menganggap hidup dua orang bersama lebih bermakna daripada hidup sendiri. Diskusi mereka sering memanas, lucu, dan bahkan menyentuh sisi pribadi yang tak pernah mereka ungkapkan sebelumnya.
Konflik ini bukan sekadar argumen tentang isi buku — tapi juga pertarungan nilai dalam kehidupan mereka sendiri. Young‑ho mempertahankan keyakinannya bahwa cinta bisa datang kapan saja tapi tak harus menjadi kebutuhan hidup, sementara Hyun‑jin mulai mempertanyakan lagi apakah kesendirian sejati memang sesuai dengan apa yang ia bayangkan.
3. Menggali Luka Lama & Kenangan Masa Lalu
Seiring berjalannya waktu, mereka terpaksa membuka kembali tabir masa lalu yang selama ini tersimpan rapat. Adegan demi adegan memperlihatkan percakapan yang tidak hanya membahas buku, tetapi juga tentang hubungan, patah hati, dan harapan yang belum sempat mereka capai sebelumnya.
Ada momen ketika mereka berdua duduk sendirian di sebuah taman Seoul, memandang kerlip lampu kota, tanpa kata — namun justru itu menjadi awal mereka saling memahami diri sendiri dan satu sama lain. Mereka menemukan bahwa mungkin cinta tidak harus tercapai lewat lonceng pernikahan atau hubungan seumur hidup … tetapi melalui hubungan yang membuat seseorang merasa benar‑benar dikenal dan dihargai.
4. Perasaan yang Mulai Berkembang
Dari awalnya hanya menjalani kerja sama profesional, lama‑kelamaan sinergi itu berubah menjadi hubungan emosional yang lebih dalam. Mereka mulai berbagi kisah tentang keluarga, ketakutan, ekspektasi sosial, hingga impian masa depan. Young‑ho belajar bahwa kesendirian bisa terasa berat jika seseorang yang berarti tidak hadir … sedangkan Hyun‑jin belajar bahwa dirinya tidak harus tergantung pada hubungan romantis untuk merasa utuh, tapi cinta bisa jadi hadiah yang tak terduga.
Seiring kedekatan mereka yang semakin tumbuh, suasana dan narasi film menariknya berubah dari komedi ringan menjadi drama emosional yang hangat, seimbang dengan dialog cerdas dan chemistry natural antara kedua karakter utama
Tema yang Mengena: Cinta Bukan Sekadar Kata

Salah satu kekuatan terbesar Single in Seoul adalah bagaimana ia mengemas tema besar seperti cinta, kesendirian, dan pencarian jati diri dalam bentuk yang sederhana namun dalam. Film Single in Seoul bukan hanya tentang siapa yang akhirnya berpasangan dengan siapa — melainkan tentang bagaimana seseorang belajar mencintai dirinya sendiri terlebih dahulu, sebelum mampu mencintai orang lain.
Pesan kuat lain yang diangkat adalah: tidak ada satu cara benar untuk hidup. Bahkan pilihan untuk sendiri pun bisa menjadi fase penting dalam hidup seseorang. Namun, terkadang cinta datang dengan cara tak terduga, bukan ketika kita mencari, tapi ketika kita sudah siap menerima — bukan hanya menerima cinta orang lain, tetapi juga menerima cinta yang kita beri pada diri sendiri.
Karakter Pendukung & Dinamika Cerita
Selain dua tokoh utama, film Single in Seoul juga diwarnai oleh karakter‑karakter pendukung yang memberi warna cerita:
Esom berperan sebagai seorang penulis novel romantis yang sukses — membawa perspektif yang berbeda tentang cinta dan kreativitas.
Tokoh‑tokoh lain di perusahaan penerbitan memberi dinamika lucu, tekanan kerja, dan realita hidup yang sering kita temui di lingkungan profesional.
Karena itu, Single in Seoul terasa bukan sekadar kisah dua karakter utama saja, melainkan juga menunjukkan bagaimana kehidupan orang‑orang di sekitar mereka mempengaruhi cara mereka melihat cinta dan hubungan.
Kenapa Film Single in Seoul Layak Ditonton?
Single in Seoul bukan hanya sekadar drama romantis biasa. Ia menawarkan:
Sinopsis yang relatable bagi siapa pun yang pernah merasa write sendiri atau ingin dicintai.
Karakter kuat dengan chemistry yang natural antara Lee Dong‑wook dan Im Soo‑jung.
Tema yang relevan dengan realitas kehidupan modern, terutama di kota besar seperti Seoul.
Kombinasi komedi dan drama yang seimbang, membuat penonton tertawa dan merenung dalam waktu yang bersamaan.
Kesimpulan
Single in Seoul adalah film yang menyentuh hati karena ia berbicara tentang cinta dalam konteks yang jujur dan manusiawi — bukan sekadar tentang how they met atau if they end up together, tetapi tentang bagaimana dua orang dengan dunia batin yang berbeda bisa menemukan titik temu, saling memahami, dan mungkin … saling mencintai dengan cara mereka sendiri.
Buat kamu yang suka cerita dengan konflik emosional yang halus, karakter yang berlapis, serta dialog yang cerdas dan mengena, film ini bisa jadi salah satu tontonan romantis terbaik dalam koleksimu
Baca fakta seputar : Movie
Baca juga artikel menarik tentang : Ninja Turtle 2: Aksi Lebih Gila dan Musuh Legendaris yang Bangkit




