Dekorasi Rumah Estetik, gue gak pernah nyangka bahwa mengecat tembok warna putih tulang dan naro tanaman palsu di sudut ruangan bisa bikin perasaan gue segitu damainya. Tapi beneran, dari semua hal yang gue lakuin beberapa tahun terakhir, ngubah suasana rumah jadi lebih estetik tuh salah satu keputusan terbaik dalam hidup gue.
Gak ada yang instan, sih. Apalagi waktu awal-awal pindah ke rumah kecil di pinggiran kota, bentuknya… ya, gitu deh. Tembok kusam, perabotan warisan, dan tata letaknya? Bikin stress bukan estetik.
Tapi lewat banyak percobaan, kesalahan (dan Pinterest 😅), gue akhirnya bisa bikin rumah kecil ini jadi tempat yang enak banget buat ngaso, kerja, bahkan sekadar duduk diem sambil nyeruput kopi.
Di artikel ini, gue bakal cerita perjalanan pribadi gue dalam mendekor rumah dengan gaya estetik, lengkap dengan tips, pelajaran, dan ya, sedikit curhat. So, siap-siap ya.
Awal Mula — Ketika Rumah Gak Lagi Terasa “Rumah”
Jujur aja, dulu gue nganggep Dekorasi Rumah Estetik tuh cuma “hiasan tambahan.”
Selama rumah punya atap dan tempat tidur, ya udah, cukup. Tapi makin ke sini, gue sadar:
Ruang tempat lo tinggal itu ngaruh banget ke mood dan produktivitas.
Waktu pandemi kemarin, gue kerja full dari rumah. Dan di situ gue ngerasa banget, kok rumah ini bikin sumpek ya?
Padahal gak ada yang berubah dari rumahnya. Tapi isi pikirannya yang jadi kacau.
Akhirnya gue mulai riset tentang dekorasi rumah estetik, yang katanya bisa bikin ruangan terasa “tenang dan nyaman.”
Ternyata, konsep ini bukan soal bikin rumah mewah. Tapi lebih ke soal visual yang enak dilihat, ruang yang terorganisir, dan sentuhan personal yang bikin rumah itu bener-bener jadi milik kita.
Estetik Itu Subjektif, Tapi Tetap Butuh Arah
Awal-awal gue langsung download semua inspirasi dari Pinterest, Instagram, bahkan TikTok.
Mulai dari scandinavian, japandi, boho, sampe industrial minimalis.
Tapi karena semuanya cakep, gue malah bingung. Akhirnya rumah jadi campur-campur gaya… yang berantakan.
Pelajaran penting:
Estetik itu personal. Tapi lo tetap butuh arah. Tema. Konsistensi.
Gue akhirnya mutusin buat ambil gaya japandi (Japanese + Scandinavian) karena cocok sama vibe yang gue cari:
-
Simpel
-
Terang
-
Ada unsur kayu dan tanaman
-
Gak terlalu ramai
Dan ya, gue suka banget sama warna netral dan tone earthy.
Mulai dari Warna Dinding – Efek Besar dari Hal Kecil
Salah satu langkah pertama dan termurah yang gue lakuin adalah ngecat ulang dinding.
Tembok lama Dekorasi Rumah Estetik gue warnanya krem tua, agak gelap, bikin ruangan keliatan sempit. Gue ganti ke warna putih tulang (off white).
Gue juga tambahin aksen abu muda di satu sisi, dan hasilnya? Langsung berasa lebih bersih dan luas.
Tips:
-
Pilih tone warna netral buat kesan estetik
-
Gunakan maksimal 2-3 warna dominan
-
Warna terang bikin ruangan kecil terasa lebih lapang
Pencahayaan — Jangan Andalkan Satu Lampu Pusat!
Salah satu hal yang paling underrated dalam dekorasi rumah estetik itu… lighting!
Dulu gue cuma pakai satu lampu di tengah. Tapi sekarang? Gue pasang beberapa jenis pencahayaan:
-
Lampu gantung buat ruang makan
-
Lampu meja dengan warna warm white
-
LED strip buat di belakang rak TV
-
Lampu dinding buat aksen
Dan percayalah, suasana Dekorasi Rumah Estetik berubah total. Dari yang tadinya kayak warteg, jadi berasa coffee shop.
Tips lighting estetik:
-
Gunakan warm light untuk ruang santai
-
Kombinasi beberapa sumber cahaya
-
Pakai dimmer kalau bisa (biar bisa atur intensitas cahaya)
Furnitur Estetik Gak Harus Mahal
Gue sempet mikir buat beli sofa baru yang “estetik” dari toko fancy. Tapi ya gitu, harganya bisa buat beli motor bekas 😩
Akhirnya gue main ke pasar loak, toko mebel bekas, bahkan nyari di Facebook Marketplace.
Ternyata banyak banget furnitur estetik, kokoh, dan masih bagus. Tinggal poles sedikit atau ganti kainnya.
Gue juga beli rak kayu minimalis dari pengrajin lokal. Jauh lebih murah, dan hasilnya lebih personal.
Tips hemat furnitur:
-
Beli bekas dan restorasi
-
Custom ke pengrajin lokal
-
Prioritaskan fungsi + bentuk simpel
-
Jangan beli terlalu besar untuk ruangan kecil
Dekorasi Rumah Estetik Dinding — Murah Tapi Bikin Ruang Berkarakter
Dinding kosong itu ngebosenin. Tapi jangan asal pasang poster juga. Gue pake beberapa ide:
-
Galeri foto dengan bingkai seragam
-
Rak dinding buat tanaman kecil & lilin
-
Macrame atau kain tenun lokal
-
Lukisan handmade kecil
Semua gak harus mahal. Bahkan beberapa gue print sendiri dan masukin ke bingkai dari Mr. DIY.
Yang penting: jangan terlalu penuh. Negative space itu bagian dari estetik juga.
Tanaman Indoor = Estetik + Segar
Gue awalnya gak ngerti apa bagusnya naro tanaman di rumah. Tapi begitu nyobain satu dua pot kecil… jadi nagih.
Gue sekarang punya:
-
Monstera mini
-
Snake plant
-
Sirih gading
-
Kaktus kecil
Tanaman bukan cuma bikin ruangan estetik, tapi juga ngasih energi alami yang calming. Dan asiknya, sebagian besar perawatannya gampang banget.
Tips:
-
Pilih tanaman yang tahan indoor
-
Jangan kebanyakan, cukup 2-3 pot per ruangan
-
Pot putih, keramik, atau rotan itu cakep banget buat estetik minimalis
Estetika Storage — Karena Rapi Itu Juga Estetik
Gue dulu nyimpen barang asal-asalan. Tapi sekarang gue sadar, kunci rumah estetik itu bukan sekadar tampilannya, tapi kerapihannya.
Gue pakai:
-
Box storage seragam
-
Keranjang rotan buat simpan selimut dan kabel
-
Rak tertutup buat barang yang “jelek” tapi penting
Bahkan tempat sampah pun sekarang gue pilih yang senada warnanya sama ruangan Pinterest.
Aromaterapi & Tekstur — Sentuhan Kecil, Efek Besar
Selain visual, bau dan tekstur juga penting loh.
Gue suka nyalain lilin aromaterapi dengan wangi kayu atau kopi. Kadang pakai reed diffuser juga.
Dan untuk tekstur, gue pake:
-
Throw blanket di sofa
-
Bantal sofa bermotif tenun
-
Karpet lembut dengan tone earth
Semua bikin ruang makin terasa “hangat” dan personal.
Estetik Harus Fungsional
Jangan sampe terjebak di Dekorasi Rumah Estetik yang cuma enak dipandang tapi gak berguna.
Contohnya? Meja kecil lucu tapi gak bisa naruh apa-apa. Atau rak kayu estetik yang rapuh dan gak kuat naruh barang.
Gue sekarang selalu nanya:
Ini cakep sih, tapi… dipake buat apa?
Kalau gak ada fungsi jelas, biasanya gak jadi gue beli.
Dekorasi Rumah Estetik Bukan Buat Gaya-Gayaan
Ada momen di mana gue sempet ngerasa harus punya Dekorasi Rumah Estetik yang “Instagrammable”.
Tiap sudut harus cantik.
Tapi lama-lama capek sendiri. Karena niatnya malah jadi validasi dari likes dan komentar.
Akhirnya gue stop banding-bandingin rumah gue sama rumah orang.
Rumah estetik yang bener adalah rumah yang bikin lo betah, nyaman, dan tenang.
Gak harus perfect. Yang penting punya cerita dan mencerminkan lo banget.
Rumah Estetik Itu Proses, Bukan Hasil Akhir
Gue gak bisa bilang rumah gue sekarang 100% estetik sempurna. Tapi satu hal yang pasti: Dekorasi Rumah Estetik ini sekarang terasa jauh lebih “gue.”
Lo gak harus punya budget besar, atau rumah luas. Yang penting ada niat buat bikin ruang lo jadi tempat yang bener-bener nyaman.
Dan percaya deh, satu perubahan kecil bisa bawa pengaruh besar.
So, kalau lo lagi mulai Dekorasi Rumah Estetik, nikmatin aja prosesnya. Pelan-pelan, dan bikin setiap sudut punya cerita.
Dan kalau lo punya ide, saran, atau pengen share Dekorasi Rumah Estetik rumah lo sendiri, tinggal tulis di kolom komentar ya! Kita ngobrol bareng.
Baca Juga Artikel dari: Toxic Positivity: Saat Semua Harus Terlihat Baik-Baik Saja
Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Informasi