Kalau kamu pernah bekerja di dunia profesional atau kuliah di jurusan yang banyak berkutat dengan tugas digital, pasti tahu betapa pentingnya punya laptop yang cepat, ringan, dan tahan banting. Aku sendiri termasuk orang yang cukup cerewet soal urusan laptop. Dulu aku sering bergonta-ganti perangkat karena entah performanya lambat, baterainya boros, atau layarnya cepat panas. Tapi semua berubah waktu aku berkenalan dengan Lenovo ThinkBook 14 — laptop bisnis yang ternyata cocok juga buat mahasiswa, pekerja kreatif, bahkan gamer kasual seperti aku.
Awal Pertemuan dengan Lenovo ThinkBook 14
Aku pertama kali melihat Lenovo ThinkBook 14 di sebuah toko elektronik di mal Jakarta. Awalnya, aku nggak terlalu tertarik karena pikiranku langsung tertuju ke seri ThinkPad — yang lebih terkenal dengan reputasi bisnisnya. Tapi setelah ngobrol dengan staf toko, aku baru tahu bahwa ThinkBook adalah “anak muda”-nya ThinkPad. Masih punya DNA profesional, tapi tampil dengan desain lebih modern, stylish, dan harga yang jauh lebih terjangkau Lenovo.
Waktu itu aku langsung coba unit demo-nya. Begitu jari menyentuh keyboard-nya, sensasinya langsung berbeda. Tombolnya empuk, responsif, dan punya jarak tekan yang pas. Trackpad-nya juga luas dan presisi. Dari situ aku mulai tertarik buat menggali lebih dalam tentang laptop ini. Dan setelah beberapa minggu pakai, aku bisa bilang — Lenovo ThinkBook 14 adalah salah satu laptop bisnis terbaik di kelas mid-range yang pernah aku coba.
Desain: Minimalis Tapi Elegan
Hal pertama yang bikin aku jatuh cinta dengan Lenovo ThinkBook 14 adalah desainnya. Lenovo sepertinya benar-benar tahu bagaimana cara menggabungkan unsur profesional dengan sentuhan modern.
Bodi laptop ini dibuat dari aluminium premium yang memberi kesan kokoh tapi tetap ringan. Beratnya sekitar 1,4 kg, jadi masih nyaman banget buat dibawa ke kampus, kantor, atau bahkan ngopi di kafe favorit. Ukurannya yang 14 inci juga jadi sweet spot — nggak terlalu besar kayak laptop gaming, tapi juga nggak sekecil ultrabook 13 inci yang kadang bikin mata pegal.
Yang paling aku suka adalah finishing-nya. Warna Mineral Gray yang matte bikin tampilannya tidak terlalu mencolok, tapi tetap berkelas. Saat aku buka laptop ini di ruang meeting, rasanya elegan — seperti memegang perangkat profesional yang benar-benar dibuat untuk bekerja.
Layar: Jernih dan Nyaman di Mata
Beralih ke bagian layar, Lenovo ThinkBook 14 punya panel IPS Full HD (1920×1080) dengan tingkat kecerahan sekitar 250 hingga 300 nits. Meskipun angka itu tidak sebesar layar-layar premium, tapi buat kebutuhan harian seperti mengetik, edit dokumen, desain ringan di Canva, atau nonton Netflix, kualitasnya sudah lebih dari cukup.
Sudut pandangnya juga luas, jadi waktu aku tunjukin presentasi ke teman di sebelah, warnanya tetap terlihat jelas tanpa perubahan kontras. Plus, layarnya punya lapisan anti-glare, yang sangat membantu kalau kamu sering bekerja di luar ruangan atau di dekat jendela yang banyak cahaya.
Performa: Tangguh untuk Pekerjaan Harian dan Multitasking Berat
Nah, bagian ini yang paling bikin aku puas: performa Lenovo ThinkBook 14. Laptop ini hadir dalam berbagai konfigurasi prosesor — dari Intel Core i3 hingga Intel Core i7, dan bahkan ada versi AMD Ryzen 5 dan Ryzen 7. Model yang aku pakai sendiri menggunakan Intel Core i5-1240P (12th Gen), RAM 16GB DDR4, dan SSD 512GB NVMe.
Selama pemakaian, performanya terasa mulus banget. Aku bisa buka banyak tab di Chrome, jalanin Microsoft Teams, buka dokumen Excel besar, sambil streaming musik di Spotify — semuanya tanpa lag. Bahkan waktu aku coba edit video ringan di DaVinci Resolve, laptop ini masih kuat menanganinya. Kipas pendinginnya juga cukup senyap, nggak sampai mengganggu suasana kerja.
Buat kamu yang butuh laptop serbaguna — entah untuk kuliah, pekerjaan kantoran, atau side project kreatif — Lenovo ThinkBook 14 bisa jadi pilihan yang sangat aman.
Keamanan: Standar Profesional di Laptop Ringkas
Salah satu alasan kenapa banyak perusahaan memilih ThinkBook adalah karena fitur keamanannya. Lenovo benar-benar serius soal ini.
ThinkBook 14 dilengkapi dengan:
Fingerprint scanner yang menyatu dengan tombol power. Artinya, kamu bisa login ke Windows hanya dengan satu sentuhan — cepat, praktis, dan aman.
TPM 2.0 (Trusted Platform Module) yang melindungi data sensitif kamu.
Kamera dengan penutup fisik (ThinkShutter) — fitur kecil tapi penting banget buat menjaga privasi.
Aku pribadi suka banget dengan ThinkShutter ini. Nggak perlu lagi nempel stiker di kamera seperti dulu, karena tinggal geser aja saat nggak digunakan.
Konektivitas: Lengkap untuk Semua Kebutuhan
Lenovo juga nggak pelit soal port. Ini poin penting karena banyak ultrabook modern sekarang mulai menghilangkan port demi desain tipis — padahal buat pekerja seperti aku, itu bisa jadi masalah besar.
Berikut daftar port di Lenovo ThinkBook 14:
2x USB 3.1 Type-A
1x USB 2.0
1x USB-C (Power Delivery & DisplayPort)
1x HDMI
1x Ethernet (RJ45)
1x Audio jack 3.5mm
1x Card reader
Dengan port sebanyak ini, aku nggak perlu lagi bawa adaptor tambahan ke mana-mana. Colok proyektor, flashdisk, atau kabel LAN langsung bisa. Buat yang sering presentasi atau transfer data besar, fitur ini benar-benar lifesaver.
Audio dan Kamera: Cukup untuk Meeting dan Hiburan
Sebagai laptop bisnis, Lenovo ThinkBook 14 punya kualitas audio yang solid. Speaker-nya menggunakan teknologi Dolby Audio, jadi suaranya terdengar jernih dan seimbang. Meski bass-nya tidak terlalu dalam, tapi untuk video call, Zoom meeting, atau sekadar mendengarkan lagu, suaranya memadai.
Kamera depan beresolusi 720p, dan meskipun bukan yang paling tajam, hasilnya masih bagus di ruangan dengan pencahayaan cukup. Dengan tambahan fitur noise reduction di mikrofon, pengalaman meeting online jadi lebih jelas dan profesional.
Baterai: Tahan Lama untuk Seharian Kerja
Salah satu alasan aku jatuh cinta dengan laptop ini adalah daya tahannya. Lenovo mengklaim baterai ThinkBook 14 bisa bertahan hingga 8-10 jam, dan dalam pengalamanku, klaim itu cukup akurat.
Dalam satu hari kerja penuh — mulai dari mengetik artikel, browsing, dengar musik, dan kadang streaming video — laptop ini bisa bertahan sekitar 8 jam tanpa perlu di-charge. Dan saat perlu mengisi daya, fitur Rapid Charge-nya bisa mengisi hingga 70% hanya dalam satu jam. Ini sangat berguna buat orang yang sering berpindah tempat kerja seperti aku.
Keyboard dan Pengalaman Mengetik: Juara di Kelasnya
Sebagai seorang penulis, bagian yang paling sering aku gunakan tentu keyboard. Dan di sinilah Lenovo ThinkBook 14 benar-benar bersinar.
Tombol-tombolnya punya jarak yang pas, travel-nya lembut tapi tetap memberikan feedback yang solid. Aku bisa mengetik berjam-jam tanpa merasa lelah. Bahkan aku merasa kecepatan mengetikku meningkat setelah beberapa minggu memakai laptop ini — mungkin karena tata letaknya ergonomis dan konsisten dengan standar Lenovo yang terkenal itu.
Lampu backlit-nya juga sangat membantu kalau bekerja di ruangan minim cahaya. Ini detail kecil, tapi memberi kenyamanan besar.
Baca fakta seputar : Technology
Baca juga artikel menarik tentang : Vivo Y17s di Indonesia: Smartphone Baterai Jumbo dengan Harga Terjangkau